“ Semoga, aku bertemu Veris’t lagi dan ingin bermain bersamanya lagi seperti dulu”
Itulah kata2 yg selalu ku katakan setiap pulang dari tempat kerjaku karena melewati Rumah pohon kami yg bernama ‘’ Jane and Veris’t . Waktu dulu saat pulangt sekolah aku selalu bermain denganya ialah seorang anak laki2 bernama Veris’t. ia adalah teman kecilku yg selalu membuatku bahagia dan selalu mengajaku bermain .Tapi sekrang ia sudah tidak mengajakku bermain karena ia sudah pergi ke Swiss karena alas an pekerjaan orangtuanya.
Dan aku masih ingat bahwa ia bejanji akan kembali lagi ke Paris untuk bertemuku 8 thn lagi dan ia meninggalkan sebuah bola Kristal kita memilikinya masing2 dan sama. Dan sekarang aku sudah jarang ke rumah pohon kami karena aku bayak pekerjaan.
Pagi yang cerah pada hari libur dimana aku sedang tidak bekerja. Jadi aku membantu ayah di Cafenya, walaupun ayah sudah punya pegawai untuk membantu pekerjaannya tapi,aku tdk biasa untuk tdk bekerja yg biasanya wanita yg seumurku kalau hari libur ia akan pergi kencan atau belanja tapi, aku tdk seperti itu berbeda dari yg lain.
Saat aku mengantarkan minuman kepadaseorang laki2, aku melihatnya seperti Veris’t tapi aku langsung berkata kepada diriku sendiri
“ Itu bukan veris’t!.... jangan menghayal ”
Aku mengantarkannya dengan tersenyum J
“ini pesanannya”
“ iya, terima kasih”
Dia orang yg mencuri perhatianku di saat itu karena aku paham betul gelagat dan sifat Veris’t dan sama seperti dia.
Esok harinya pria itu ada lagi dan memesan minuman yg sama, tapi ia disini lebih lama. Saat aku menyanyikan lagu yg kusukai dari kecil dan ia tiba2 bertanya
“Nona, apakah anda tahu, seorang anak perempuan yg dulu sering menyanyikan lagu ituia tinggal disimpangan jalan itu?”
“T idak, memaangnya ada apa?”
“Tidak apa-apa!....”
“ohh!....” sambil aku tersenyum
Dan aku hanya berpikir bahwa daerah yg priaitu tunjukaan adalah daerah rumah lamaku. Aku pindah karena ayah yg ingin membuka usaha café dantidak jauh dari rumah lamaku.
Disaat aku tdk sibuk aku bertanya sesuatu
“hai sepertinya kau sedang menunggu seseorang, yah”
“iya, tapi bukan disini”
“ohh!… memangnya siapa yg kau tunggui”
“seorang perempuan”
Dan besoknya dan seterus-seterusnya aku dan dia lebih sering mengobrol dan basa-basi.. Tapi satu hal yg belum ku ketahui namanya. Dan akuhanya membanyangkan apakah dia itu Veris’t. besoknya bila ia datang aku akan bertanya namanya, tapi ia tdk datang hari itu dan seterusnya.
Suatu hari aku sedang bertelfon denga salah satu teman lamaku namanya Athena ia juga teman dari Venis’t.saat berapa lama mengobrol aku kaget dengan kata yg ia bilang
“ohh, ya Jane kemarin aku bertemu dengan Veris’t katannya dia ingin bertemu denganmu?”
“ Apakah itu benar Athena? Iya itu benar?”
“ iya, kata dia kau haus temui dia di Rumah pohon dan harus cepat karena dia akan kembali lagike Swiss”
“oh, terimakasih banyak,yah Athena”
Langsung aku tutup telefonnya dan siap-siap pergi ke rumah pohon itu dan tdk lupa kubawa bola kristalnya
Disaat aku cepat2 dan lari untuk ke rumah pohon disana suasananya seperti dulu dan sanggat beda seperti yg selaluku datangi dulu. Seperti disana bagaikan ada sebuah berlian yg sangat besar dan ingin ku cepat2 ambil.
Saat aku sudah sampai dan menjelang malam hari aku cepat2 naik ke pohon dan masuk saat itu aku lihat tdk ada dia rasanya aku bagaikan ditusuk dengan kencang di hatiku dan aku sangat kecewa dengan diriku aku bertanya pada diriku sendiri
“ Apa benar dia kembali lagi ke paris?... apa ini semua bohong?..apa mungkin aku terlambat?... atau dia tdk menempati janjinya karena ini sudah ke 8 thn ia meninggalkanku!.....”
Aku selau mengulangi kata tsb dan sambil menangis tersedu-sedu dan sangat2 menyesal. Dan lama-kelamaan aku tidak sadarkan diri sampai aku pingsan di rumah pohon itu.
Tiba- tiba saat aku buka mataku aku sudah di tempat tidurku. Aku langsung berteriak
“Ayahhhhhhhhh!..…?”
Dan langsung ayah datang dengan kaget
“ ada apa, jane?”
“Kenapa aku tiba2 di rumah, bukanya aku di rumah pohon, yg terakhir kuingat”
“ tadi, ada temanmu Veris’t dia menemukanmu pingsan di rumah pohon karenakau pingsan saat itu”
“ apa,ayah ia kembali? “
“iya,dia sudah kembali dan menunggumu di rumah pohon,sekarang juga itu pesannya!..”
Langsung aku pergi kerumah pohon kami dimana iya berjanji, saataku sampai aku melihat ada seorang laki2 saat aku lihat dia, dia adalah pria yg di café itu yg belum aku ketahui namanya.
Dia langsung berkata
“hai, jane masih ingat aku?”
“kau,veris’t?’’
“ benar !…kau masih ingat jaji kita,bukan”
“iya, kau bawa bola kristalnya”
“bawa!...”
Dengan lantang Veris’t berkata “ Ayo kita bermain lgi seperti dulu ” Dan itulah kata yg kurindukan sejak 8 tahun terakhir walau sepantasnya umur kita sudah 21 thn dan bermain seperti dulu
NT: gua buat ini pas lagi di suruh bikin cerpen tugas bhs. indonesia